Pemerintah Pusat Diminta Segera Kucurkan Dana Bantuan Gempa Tasikmalaya Tahap II.
Oleh : Septyan Hadinata | 08-Apr-2010, 20:53:39 WIB
KabarIndonesia - ratusan korban gempa Tasikmalaya 2 September 2009 masih banyak yang tinggal di tempat tempat darurat. Walaupun dalam beberapa waktu pemerintah pusat dan daerah telah mengucurkan dana bantuan tahap pertama buat para korban, tetapi jumlahnya belum memadai. Masih banyak warga yang belum menerima bantuan.
Dalam tahap pertama lalu pihak pemerintah pusat baru memberikan dana bantuan kepada Korban bencana gempa buat kabupaten Tasikmalaya yakni Rp 31 milyar lebih untuk korban kalsifikasi ruksak berat. Sementara pemerintah propinsi Jawa Barat telah memberikan sekitar 36 miliyar lebih buat yang ruksak sedang dan pihak pemerintah kabupaten Tasikmalaya sendiri hanya mampu menanggulangi korban ruksak ringan dengan jumlah dana bantuan sekitar Rp miliyar lebih dari jumlah keseluruhan Rp 27 miliyar lebih yang harus ditanggung oleh pemerintah kabupaten Tasikmalaya.
Akibat belum turunnya dana bantuan buat korban bencana gempa bumi Tasikmalaya, dibeberapa daerah masih banyak banyak warga yang tinggal di tempat tempat darurat seperti tenda keluarga dan bangunan sementara yang dibuat sendiri oleh warga. Kondisi ini jelas sangat dirasakan berat sekali oleh warga khususnya warga miskin bahkan tidak sedikit warga miskin kondisinya semakin terpuruk akibat dampak gempa tersebut. Dari hasil pantauan dilapangan, warga yang masih banyak tinggal di tempat tempat darurat yakni yang berada di kecamatan Cigalontang dan Cisayong. Kedua daerah tersebut adalah yang paling parah terkenan dampak gempa bumi Tasikmalaya 2 september lalu.
Dari keterangan pihak pemerintah kabupaten Tasikmalaya melalui Asda I Drs Djedje, mengatakan hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah mengenai kapan dana bantuan tahap ke II akan turun. Pihak pemerintah kabupaten Tasikmalaya sendiri, kata Djedje telah beberapa kali mendesak pemerintah propinsi dan pusat agar segera menurunkan dana bantuan tahap ke II untuk mempercepat pemulihan kembali atau rekonstruksi pasca gempa. Sehingga diharapkan dengan turunnya dana bantuan tersebut akan membatu pemulihan kehidupan warga. Terutama dalam pemulihan ekonomi. Diakui oleh Asda I akibat terjadinya bencana gempa, selain meruksak beberapa sarana warga, sarana umum, dan sarana pemerintahan telah berdampak pula terhadap ekonomi masyarakat. Bahkan angka kemiskinan dikabupaten Tasikmalaya menjadi naik.
Harapan agar secepatnya bantuan tahap kedua segera turun dikatakan oleh salah seorang warga bernama Rohman ( 45 tahun ).
Penduduk desa Mekarwangi kecamatan Cisayong yang rumahnya hancur total dan rata dengan tanah, berharap agar pemerintah secepatnya memberikan dana bantuan seperti yang dijanjikan pemerintah sendiri. Rohman yang sehari hari bekerja sebagai buruh tani itu, kini ia dan istri serta ke tiga anaknya untuk sementara tinggal di sebuah bangunan darurat yang terbuat dari bambu.
Ia mempertanyakan sikap pemerintah yang lamban dalam memperhatikan rakyatnya sendiri. “Kenapa ya kalau untuk keperluan orang besar seperti kasus bank century pemerintah dan DPR sangat serius dan cepat sekali bertindak, tetapi kalau menyangkut orang miskin seperti saya terkesan lambat “ keluh Rohman.
Bantuan pemerintah pusat untuk korban bencana gempa Tasikmalaya menurut informasi dari pihak pemerintah propinsi Jawa Barat dalam tahap kedua ini akan dikucurkan sebesarv Rp 1,3 triliun lebih untuk se propinsi Jawa Barat. ( septyan ).
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:http://kabarindonesia.com/
Lagi Lagi Dana Gempa Tahap ke Dua di Sunat

Dari keterangan Beberapa korban gempa yang berhasil ditemui Adaditasik Rabu (22/12) kemarin, selain terjadi pemotongan, pemberian bantuan juga dilakukan dengan cara didua kalikan.Untuk yang katagori rusak sedang misalnya, dari delapan juta tersebut awalnya warga hanya menerima sebesar 5 juta dan seminggu kemudian baru ditambah tiga juta hingga jumlahnya delapan juta.
"Kami tidak tahu apa-apa, yang jelas kata pihak pokmas bantuan tersebut tidak akan dibagikan sepenuhnya dan akan diambil 20 persen dengan alasan untuk disalurkan kembali kepada para korban gempa yang tidak kebagian bantun, yang sebelumnya tidak masuk daftar sebagai penerima bantuan,” kata Irod (68), seorang warga penerima bantuan warga Kp Nagrak Kel.Lengkongsari, Kec.Tawang Kota Tasikmalaya kepada Adaditasik.
Dimana lanjut Irod, pemotongan itu sebelumnya pernah disosialisasikan dahulu kepada para penerima bantuan, yang sengaja dikumpulkan oleh pihak pengurus Pokmas. Selain adanya dugaan upaya pemotongan dana bantuan, disinyalir pula ada warga yang sebenarnya rumahnya tidak mengalami kerusakan, tapi malah menerima bantuan Rp 8 juta. Di sisi lain sejumlah warga yang rumahnya rusak malah harus gigit jari. “Melihat kondisi seperti itu, kami sebagai warga tidak bisa berbuat apa-apa. Sudah menerima bantuan pun sudah syukur,” jelas Irod.
Pengakuan senada juga disampaikan Yudi (40) masih warga setempat. Dikatakan Yudi dikarenakan alasan pemotongan tersebut dilakukan untuk diberikan kepada korban lain yang tidak menerima, maka pihaknya tidak mempermasalahkan pemotongan tersebut."Ya karena alasannya itu, jadi sebagai masyarakat yang tak tahu apa-apa ya kami tidak mempermasalahkannya," ujar Yudi.
Yang mengherankan kata Yudi, pihak pokmas juga dalam sebuah surat pernyataan kesediaan pemotongan yang diberikan kepada warga penerima bantuan hanya mencantumkan besaran pemotongan sebesar satu setengah juta rupiah."Padahal dalam kenyataanya uang yang dipotong sebesar dua juta rupiah," katanya. (Tons adaditasik)
Silahkan Tulis Komentar Anda ...
nu ngomentar didieu sing pinter